Buka tahun kerdja GIM 2018 in Breda

Buka tahun kerdja GIM 2018 in Breda

Buka Tahun Kerdja 2018 / Opening kerkelijk werkjaar 2018

Synodebestuur, classisbesturen, kerkenraden, predikanten, kerkelijk werkers zijn bijeen gekomen op zaterdag 13 januari in Breda. De Molukse wijk is gerenoveerd en de Molukse kerk zit nog in de steigers. Gemeenteleden van beide kerken werken in hun vrije tijd aan de renovatie van het kerkgebouw. In de kerkzaal hangt aan de muur een geldmeter zodat de gemeenteleden kunnen zien hoeveel geld er is opgehaald en hoeveel geld nodig is om de renovatie te bekostigen.

Dankbaar zijn we dat gemeente Breda bereid is ons te ontvangen. Tegelijkertijd illustreert hun zelfwerkzaamheid ook wat binnen onze kerk noodzakelijk is. Met goede moed en hulp van onze Heer mogen wij wederom de werkzaamheden verrichten die noodzakelijk zijn tot opbouw van gemeente en kerk. De schriftlezing was uit Filippenzen 4: 1-9. Het thema in de eredienst is:

“De Here is nabij. Weest in geen ding bezorgd, maar laat uw verlangens in alles, door bidden en smeken, met dankzegging bekend worden bij God; en de vrede van God, die alle begrip te boven gaat, zal uw harten en uw gedachten bewaken in Christus Jezus”: 6-7. De eredienst werd geleid door ds. F. Pelletimu. 

Na de dienst nam de voorzitter van het synodebestuur, ds. O. Matulessy het woord. Hij gaf eerst een korte schets over wat tijdens de 65 jarige viering in Drachten door hem is uitgesproken. Dat secularisatie en ontkerkelijking ook onze deuren niet voorbij zijn gegaan en het chronische tekort aan predikanten en kerkenraden. Het eindigde niet in mineur maar met positieve berichten: Om te beginnen het heuglijk nieuws dat op 24 januari drs. Verry Patty zijn dissertatie  met de titel Molukse Theologie zal verdedigen om vervolgens de titel van doctor in de theologie te mogen ontvangen.  Zo heeft de Geredja Indjili Maluku drie theologen die de titel van doctor dragen. Dr. P. Pattikayhatu en dr. S. Ririhena zijn reeds voorgegaan. Wat een zegen is dit voor onze kerk.

Dr. P. Pattikayhatu wil de bahasa tanah stimuleren in onze kerk. Zo heeft hij in boekvorm een vertaling uitgebracht van het evangelie naar Matteus in het maleis en in bahasa tanah.

De boeken van dr. P. Pattikayhatu en dr. E.S. Patty zijn te bestellen. Wenst u deze boeken te kopen dan kunt u dat kenbaar maken aan de kerkraad. Zij zullen de bestelling voor hun rekening nemen. Helaas weten wij nog niet wat de boek zal kosten.

Deze APM’s zijn dus géén predikant maar ondersteunen de predikant in de verkondiging.

Van de classisbesturen, de predikanten en de kerkenraden wordt de bereidheid gevraagd de mutaties van de predikanten uit te voeren ingaande  (voor) 1 juli 2018.

Dat de Heer ook dit jaar met ons mee zal trekken.

Pidato ketua synode Pdt O. Matulessy - Buka Tahun Kerdja 2018 / Nieuwjaars speech van de voorzitter Pdt O. Matulessy van het synodebestuur - Opening kerkelijk werkjaar 2018

Para Pedjabat, para pelajan GIM
Para hadirin jang terhormat

Tahun 2018 terbentang  di depan kami, sudah kami tapak langkah² jang pertama di tahun ini. Apa tahun ini akan bawa bagi kami? Sebelumnja beta mau kasih ingat sdr² apa  jang sudah pernah beta katakan  tahun lalu. Sesudah itu beta achiri dengan beberapa berita jang baik.

Tahun lalu telah beta mengatakan:
Geredja Indjili Maluku ditantang untuk tetap mendjadi saksi di dunia jang dia berada. Tetap memberitakan indjil dan melajani di kalangan bangsanja, itu misi kami dan kami mau merupakan persekutuan orang pertjaja jang kuat Satu persekutuan dengan iman dan pertjaja dalam budaja sendiri.

Geredja tidak luput dari serangan luar seperti sekularisasi, orang kurang pertjaja dan kurang ke geredja. Selalu kami harus mengadakan introspeksi apakah kami sebagai koinonia tjukup kuat dalam iman untuk menahan, mengtangkis rupa-rupa serangan dari luar. Kalau kami punja dasar jang kuat, kami bisa. Itu menurut akal manusia. Tetapi beta djuga jakin dan pertjaja bahwa kalau Roh Tuhan tidak ada di tengah-tengah kami, kami tidak akan merajakan GIM 65 tahun. Pokoknja itu apakah kami sungguh sungguh menabur dan menjiram. (dan pertumbuhan itu datang dari Tuhan) Pembinaan dan pendidikan dari rumah djuga adalah satu faktor jang sangat penting. Tidak semua kami bisa taruh dengan gampang sadja di pundak BMG dan Pendeta. Di mana tanggung djawab orang tua? Beta kira disini duduk kelemahan dan kekurangan kami semua Sekarang ini orang bikin pilihan pertjaja atau tidak, mau ke geredja atau tidak. Selama tidak ada tenaga baru jang lulus sekolah tinggi theologi, maka GIM melaksanakan kebidjakan jang sudah dipikirkan tahun-tahun djauh sebelumnja.

Dan ada beberapa kemungkinan:

  • Beribadah regional dengan tertib di satu djemaat (bisa berganti-ganti)
  • Makin orang berkurang ke geredja, dan tidak djadi anggota berarti uang tidak masuk, dus diberi kemungkinan untuk menerima pdt- partime
  • GIM mendidik, melengkapi, membina madjelis² untuk bersedia dan berani melajani ibadah dan bukan sadja dalam djemaat, tetapi dalam regio dan kemungkinan dalam Klasis
  • Djuga GIM pakai tenaga keluaran seminari GIM untuk membantu dalam pelajanan. Sjarat-sjarat ditentukan oleh Bestir Synode. Siapa jang ada dalam djabatan dan mengikuti pendidikan Seminari GIM mempergampang proses penerimaan. Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan jang dipikirkan dari pembantu dari seorang pendeta atau sementara dapat konsen chotbah dan djika baik tiap kali bisa diperpandjangkan. Pada dengan sendirinja kami melihat umur dari tjalon jang mau berikan diri untuk melajani dalam geredja.

Sekarang Kabar baik:

  • Tanggal 24 januari Verry Patty akan membela desertasinja jang berdjudul “Agama Nunusaku”. Itu berarti beliau mulai dari hari dan tanggal itu, djadi doctor theology

Geredja Indjili Maluku bersjukur Tuhan jang punja geredja dengan hadiah jang luar biasa ini. Dengan ada titel tersebut banjak pintu bisa dibuka baginja dan bagi GIM dan Geredja Basudara, chususnja beta ingat kepada saudara² kami di Maluku, di UKIM. Bestir Synode harap kuliah² pertama dapat direalisasikan di waktu jang dekat.

  • Pdt Polly Pattikayhatu telah terdjemahkan indjil Matius dan Markus dalam bahasa Melaju salinan Leydekker ke bahasa Alune
  • Kursus Penataraan Badan Madjelis Geredja akan dilaksanakan dibawah pimpinan Pdt Pattikayhatu, didampingi Pdt Eli Patty, dan Pdt Romela Halussy. Ketiga orang dibantu oleh tim pendeta-pendeta.
  • Kami akan memberi konsen chotbah (idjin untuk mengchotbah) kepada saudara² jang lulus dari Seminari GIM. Barangsiapa jang punja minat bisa masuk permintaan di Bestir Synode. Konsen chotbah selalu punja karakter sementara dan ada kemungkinan diperpandjang. Sebagaimana tahun lalu beta sudah mengatakan, mereka mulai dikaitkan kepada seorang pendeta dalam Klasis. (sesudah itu mereka masuk Angkatan Pengchabar Indjil) Bagi mereka jang memangku djabatan Penatua tidak lagi diperlukan konsent tersebut. Mereka itu diatur oleh Bestir Classis.
  • Bestir Synode GIM dan GPM Ambon telah sepakat untuk bertemu bulan September dalam rangka hari ulang Tahun GPM mengadakan pertemuan / seminar ketjil tentang Ale rasa beta rasa (Menuju Gereja Basudara) Theologi Kontekstual.

Bestir Synode harap 1 juli 2018 pelaksanaan mutasi Pendeta di 4 Classis sudah selesai. Diharapkan pendeta-pendeta jang bersangkutan dapat mengatur hal serah terima dengan bidjak dan penuh tanggungdjawab, agar serah terima terdjadi dengan baik dan teratur.

Sebagaimana diumumkan dalam rapat Bestir Synode dengan Bestir-bestir Klassis tahun lalu, maka tahun ini ada pergantian ketua-ketua Bestir Klasis di Klassis Utara, Timur dan Selatan.

Komisi Pentjalonan jang dipertugaskan mentjari tjalon bestir Sinode hingga saat ini belum berhasil. Sampai saat ini belum ada orang jang mau (berani) berikan diri. Kepada komisi tersebut dipertugaskan untuk meneruskan usaha mereka, agar Bestir Lama dapat meletakkan fungsinja.

Pada achirnja beta mau kuntji  dengan dua kutipan kepada semua pedjabat (ambtsdragers) Kutipan jang pertama, itu dari 1 Tesalonika 5,24:

“Ia jang memanggil kamu adalah setia, Ia djuga akan menggenapinja”
Hij die u roept is trouw en doet zijn belofte gestand (1 Tessalonika 5:24)
Kutipan jang kedua itulah doa DR. David Livingstone. Beta mau tudjukan kepada para pendeta.

Send me anywhere, only go with me. Lay any burden on me, only sustain me. Sever any ties but the tie that binds me to Your service and to Your heart.”

“Tuhan, utus aku ke mana sadja, hanja sertailah aku.
Letakkan beban apa sadja atasku,
hanja topanglah aku.
Putuskan ikatan apa sadja daripadaku,
ketjuali ikatan jang mengikatku
kepada pelajananMu
dan kepada hatiMu”

Breda, 13 Juli 2018

Buka tahun kerdja GIM 2018 - Breda